Mendagri Tito Pimpin Ministerial Meeting Forum Air Sedunia Ke-10 di Bali

Mon 20-May-2024 18:56:41 | PEMBANGUNAN DAERAH | Admin
Mendagri Tito Pimpin Ministerial Meeting Forum Air Sedunia Ke-10 di Bali Mendagri Tito Karnavian tampak dalam tayangan layar lebar memimpin Ministerial Meeting Forum Air Sedunia di Bali, 20 Mei 2024.
Badung, MDNNews - Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian memimpin langsung kegiatan Ministerial Meeting The 10th World Water Forum (WWF) atau Forum Air Sedunia ke-10 hari pertama di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Kabupaten Badung, Bali, Senin (20/5/2024).

Mendagri mengatakan, permasalahan air tidak hanya menjadi tanggung jawab para profesional dan akademisi, tetapi juga memerlukan kepemimpinan yang kuat dari para pembuat kebijakan. Forum Air Dunia ke-10 harus menjadi mercusuar, yang memandu jalan negara-negara di dunia menuju kerja sama yang inklusif, berdampak, dan saling menguntungkan berkaitan dengan air untuk melindungi generasi mendatang.

“Izinkan saya membagikan tiga poin penting untuk memimpin pertemuan ini. Pertama, memastikan solidaritas dan inklusivitas antara seluruh negara dan pemangku kepentingan. Ini menjadi tantangan kita bersama, belum pernah terjadi sebelumnya. Forum Air Dunia ke-10 harus mendorong upaya inovatif untuk menjamin keberlanjutan sektor air,” kata Mendagri sekaligus co-chair pada Ministerial Meeting WWF ke-10 tersebut, dikutip dari siaran pers Puspen Kemendagri.

Kedua, membangun sinergi dalam berbagai proses yang terkait dengan pengelolaan air. Untuk itu, dalam Forum Air Dunia ke-10 ini, ia meminta keterlibatan seluruh pihak, mulai dari tingkat internasional seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), tingkat regional, nasional, bahkan hingga tingkat lokal.

Ketiga, mengarahkan komitmen politik yang membawa hasil nyata. Pemerintah perlu menjalankan apa yang diucapkan, dan mengubah diskusi menjadi tindakan. "Pembuatan kebijakan yang efektif dan komitmen jangka panjang terhadap solusi air akan menentukan keberhasilan pembahasan kita saat ini dan seterusnya,” ungkap Mendagri, yang didampingi oleh Dirjen Bina Pembangunan Daerah, Dr. Restuardy Daud, Korspri Mendagri, Prof. Brigjen (Pol) Hoiruddin Hasibuan dan Staf Khusus Mendagri Bidang Politik dan Media, Dr. Kastorius Sinaga.

Mendagri dalam kesempatan itu memberikan waktu sekitar 3 menit kepada peserta Ministerial Meeting untuk menyampaikan pernyataan mewakili negara atau organisasi masing-masing terkait tema besar WWF, yaitu "Air untuk Kemakmuran Bersama" (Water for Shared Prosperity).

“Para delegasi diminta dengan hormat untuk menyampaikan pernyataan dalam waktu yang ditentukan, yaitu 3 menit,” tandas Mendagri memandu jalannya forum.

Adapun perwakilan menteri, pejabat, dan organisasi terkait dari negara-negara yang menjadi peserta di antaranya: Kenya, Namibia, Tanzania, Arabi Saudi, Cina, Finlandia, Brunei Darussalam, Iran, Mesir, Aljazair, Hungaria, Turki, Polandia, UNESCO, UNDP, dan World Water Council (WWC). Acara dimulai sekitar pukul 15.00 WITA dan berakhir pukul 17.00 WITA.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo membuka langsung WWF ke-10 dan dihadiri oleh jajaran Menteri Kabinet Indonesia Maju, serta tamu-tamu istimewa seperti CEO Tesla Elon Musk, Head of The Government of the Kingdom Morocco H. E. MR. Aziz Akhannouch, dan President of The World Water Council Loïc Fauchon.

Presiden Jokowi berharap, dunia bisa bergandengan tangan secara berkesinambungan untuk dapat memperkuat komitmen kolaborasi dalam mengatasi tantangan global terkait air. Sebab, air adalah sumber kehidupan serta merupakan simbol keseimbangan dan keharmonisan.

Adapun tema WWF “Water for Shared Prosperity” ini bisa dimaknai menjadi tiga prinsip dasar, yaitu menghindari persaingan, mengedepankan pemerataan dan kerja sama inklusif, serta menyokong perdamaian dan kemakmuran bersama. “Di mana ketiganya hanya bisa terwujud dengan sebuah kata kunci, yaitu kolaborasi,” ujar Presiden Joko Widodo.

Sementara itu, President of The World Water Council Loïc Fauchon menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada Indonesia yang telah mempersiapkan Forum Air Sedunia ke-10 ini dengan baik dan penuh keramahan. Anggota WWF yang diperkuat oleh 148 negara membawa perannya masing-masing sebagai duta air (water messenger).

Meski begitu, Fauchon mengungkapkan, menjadi duta air saja tidak cukup. Pihaknya mendorong seluruh pemangku kebijakan bisa mempengaruhi masyarakat untuk memperbanyak inovasi hingga tata kelola air yang lebih baik. Hal ini tentunya butuh perjuangan yang dilakukan secara damai demi mewujudkan tema WWF, yakni air untuk keamanan dan kemakmuran. (###)

Leave Your Comments