Jelang Pendaftaran, Mendagri Tekankan Pentingnya Paslon Patuhi Aturan KPU tentang Protokol Kesehatan

Tue 04-Jan-2022 05:09:00 | PEMBANGUNAN DAERAH | Admin
Jelang Pendaftaran, Mendagri Tekankan Pentingnya Paslon Patuhi Aturan KPU tentang Protokol Kesehatan

JAKARTA 03-09-2020. Sehari menjelang dimulainya masa pendaftaran calon kepala daerah untuk Pilkada 2020, Menteri Dalam Negeri, Muhammad Tito Karnavian, meminta para bakal pasangan calon (Paslon) untuk memahami secara lengkap dan selanjutnya menaati peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) terutama yang berkaitan dengan ketentuan protokol kesehatan aman COVID-19.

Mendagri menandaskan bahwa Pilkada 2020 merupakan momentum yang tidak dapat terpisahkan dengan penanganan Pandemi COVID-19 sehingga ia harus menjadi mesin gerakan bersama melawan COVID-19 di daerah-daerah,

"Pilkada sebetulnya bukan bagian yang terpisahkan, kita jangan sampai berpikir bahwa Pilkada adalah bagian terpisah dari penanganan Pandemi COVID-19. Pilkada ini harus kita jadikan momentum, momentum emas kita untuk bergerak maksimal menghadapi pandemi untuk menggerakkan mesin-mesin daerah," kata Mendagri pada saat pembukaan Rapat Koordinasi Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah secara Nasional (Rakorwasdanas) Tahun 2020 di Jakarta, hari ini (3/9/2020).

Sebanyak 270 daerah, yang terdiri dari 9 provinsi, 224 kabupaten dan 37 kota akan menyelenggarakan Pilkada pada 9 Desember mendatang. Para bakal paslon akan memperoleh kesempatan mendaftarkan diri mulai besok hingga 6 September mendatang.

Mendagri mengingatkan kembali peraturan KPU tentang tidak diperkenankannya mengerahkan massa besar-besaran dalam setiap proses Pilkada, termasuk dalam pendaftaran.

"Pasangan calon agar tidak mengajak massa pendukung dalam jumlah besar, tidak menciptakan kerumunan atau arak-arakan massa," kata Menteri Tito Karnavian.

Pasangan calon, kata Mendagri, cukup didampingi tim kecil yang menyiapkan dokumen administrasi pedaftaran. Untuk publikasi sehingga dapat menjangkau masyarakat, Tito Karnavian menyarankan para paslon menggunakan media komunikasi virtual, sehingga tidak perlu tatap muka berskala besar yang berpotensi menjadi kluster baru penularan COVID-19.

Pilkada 2020, menurut Mendagri, mencakup 270 daerah yang berarti hampir separuh dari seluruh wilayah Indonesia. Dalam hembat Mendagri, jumlah ini dapat menjadi mesin penggerak masif dan efektif untuk menangani pandemi COVID-19 bila momentum Pilkada bersinergi dengan penanganan pandemi COVID-19. Sebanyak 270 daerah tersebut dapat menjadi stimulan bagi daerah lainnya di seluruh Indonesia.

Tito Karnavian juga mengharapkan para paslon memiliki peran konkrit dalam penanganan Pandemi COVID-19 dalam partisipasi mereka sebagai peserta Pilkada. Dalam setiap kampanye, diharapkan mereka memberikan edukasi positif tentang pencegahan Pandemi COVID-19 serta turut mendorong masyarakat mematuhi protokol kesehatan yang digariskan oleh pemerintah.

Pada saat yang sama, Mendagri juga mengingatkan bahwa Pilkada memiliki dampak ekonomi yang dapat membantu masyarakat mempercepat pemulihan dari dari tekanan ekoonomi sebagai dampak dari COVID-19. Untuk itu, ia mendorong agar pemerintah daerah mempercepat realisasi dan penyerapan anggaran serta meningkatkan kinerja pengawasan atas APBD provinsi dan kabupaten/kota. *

Leave Your Comments