Jakarta - Pada tahun 2045, Indonesia akan berusia 100 tahun alias satu abad. Saat itu, Indonesia akan menjadi kekuatan yang mendominasi di dunia, berada di nomor urut empat, setelah China, India, Amerika. Lalu, Rusia berada pada posisi kelima. Tiga syarat untuk itu, ada pada Indonesia, yaitu angkatan kerja yang banyak, sumber daya alam (SDA) yang melimpah, serta bentangan wilayah atau geografi yang luas. Hal ini disampaikan Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian.
Jadi, menurut Tito, Indonesia Emas bukan mimpi. Tapi akan terwujud menjadi kenyataan. Namun. Menurut Tito Karnavian, dari ketiga syarat itu, maka Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi kunci. Di tangan orang-orang terdidik dan terlatih maka SDA dengan kondisi geografi yang luar biasa akan menjadi nilai tambah.
Bicara SDM kata Tito, harus ada agent of change, dan itu ada pada Aparatur Sipil Negara yang jumlahnya 4 juta orang.
“It's not a dream, itu adalah modal kita yang luar biasa. Kalau berbicara Sumber Daya Manusia maka harus ada agent of change. Siapa agent of change-nya? ASN, yang jumlahnya 4 juta orang, inilah orang-orang yang mengawal negara,” kata Mendagri Tito dalam kegiatan Kemendagri BerAKHLAK: Transformasi Budaya Kerja di Era 4.0 di Hotel Bidakara Jakarta, Rabu (23/2/2022). Agenda ini diperuntukkan bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Kemendagri maupun Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP).
Saat ini kata Tito, instrumen yang menguasai (dunia) adalah ekonomi. Negara yang memiliki ekonomi kuat akan menjadi negara dominan. Berbicara ekonomi maka yang terpenting berkaitan dengan kemampuan produksi. Negara yang memiliki kemampuan produksi paling masif akan menguasai, dan Indonesia memiliki kemampuan tersebut dengan didukung angkatan kerja, SDA, dan luas wilayah yang dimilikinya.
“Indonesia memiliki persyaratan itu dan tidak banyak dari 200 lebih negara di dunia ini dan teritorial, hanya negara (nomor) satu Cina, India, Amerika, Indonesia, Rusia, Meksiko, Brazil,” ujar Tito.