Balikpapan - Tak ada kata mundur. Pemerintah terus melanjutkan rencana untuk melakukan pemindahan ibu kota negara (IKN) ke Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Terbaru, pemerintah memberi nama ibu kota baru negara dengan sebutan "Nusantara".
Bagaikan tubuh manusia, Ibu Kota Negara akan bertindak sebagai 'syaraf' bagi wilayah pemerintah pusat dan pusat inovasi hijau. Kota Samarinda sebagai 'jantung' dengan perannya sebagai pusat sejarah Kalimantan Timur dengan sektor energi terbarukan. Kota Balikpapan sebagai ‘otot’, yang berfungsi sebagai simpul hilir migas dan logistik untuk Kalimantan Timur. Provinsi Kalimantan Timur berperan sebagai ‘paru-paru’ dengan memperkuat pertanian hulu dan pusat wisata alam. Kerja sama antara wilayah tersebut akan menjadi pemicu pembangunan Indonesia, khusunya wilayah Indonesia bagian Timur.
Sebuah pepatah tua menyebut 'ada gula ada semut.' Maka proses pembangunan Ibu Kota Baru Negara akan seperti gula, dan semut akan berdatangan mencari kehidupan. Artinya, mobilitas orang dan barang akan meningkat di wilayah sekitar IKN. Misal, para pekerja, tehnisi, birokrat dan lainnya akan berdatangan ke IKN. Mereka perlu makan, minum, tempat tinggal, pakaian dan lain sebagainya. Semua itu, akan menggerakkan roda perekonomian. Peluang ini harus mampu ditangkap oleh warga sekitar wilayah IKN.
Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia, Tito Karnavian memberikan saran bagi daerah sekitar IKN, terutama Kabupaten Penajam Paser Utara untuk membangun Enclave.
Tito mengatakan, daerah Penajam Paser Utara perlu membangun Enclave dengan layanan One Stop Service yang dilengkapi dengan restauran, mall, penginapan yang menarik dan ramah lingkungan. Hal tersebut diyakini Tito akan mengurangi beban Kota Balikpapan dan Kota Samarinda sebagai tempat singgah pendatang yang akan menuju ke Ibu Kota Negara Nusantara.
"Banyak peluang yang perlu ditangkap. Termasuk investasi, jadi tolong setiap daerah membuat grand design. Nanti akan saya suarakan pembangunan di wilayah pinggiran IKN agar tidak jomplang," ucap Tito Karnavian, Kamis (17/2/2022).
Selanjutnya, untuk Kota Balikpapan. Tito menyebut Kota Balikpapan sangat penting sebagai pintu masuk selam proses persiapan IKN, dan jadi pintu gerbang utama selain Samarinda.
“Sebagai pintu gerbang tentunya banyak peluang yang perlu ditangkap termasuk investasi,” kata Tito.
Pesan besar Tito tersebut disampaikannya di Kantor Wali Kota Balikpapan di hadapan Gubernur, Wali kota dan Bupati serta DPRD yang daerahnya berada di sekitar IKN.