BAKTI Ungkap Pentingnya Dukungan Pengembangan Jaringan Telekomunikasi di Destinasi Wisata

Tue 04-Jan-2022 12:09:00 | POLITIK DAN UMUM | Admin
BAKTI Ungkap Pentingnya Dukungan Pengembangan Jaringan Telekomunikasi di Destinasi Wisata

Jakarta -  Pengembangan jaringan telekomunikasi menjadi momen tersendiri bagi industri pariwisata yang mulai bangkit. Hal ini disampaikan oleh Direktur Layanan Masyarakat dan Pemerintah Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Kominfo Danny Januar Ismawan. Menurutya, kehadiran teknologi di satu tempat bisa mendorong tumbuhnya pariwisata lokal.  

“Adanya jaringan telekomunikasi di satu lokasi, membuat aktifitas priwisata bisa hadir di lokasi itu. Misalnya dengan adanya jaringan seseorang bisa mengambil foto untuk Instagram di lokasi,” katanya di Jakarta, Kamis (20/1/2022).   

Disebutkannya, saat ini BAKTI Kominfo sudah membangun Base Transceiver Station (BTS) di destinasi wisata prioritas antara lain di Labuan Bajo. Hingga saat ini terdapat 36 BTS eksisting, sementara 24 lokasi lainnya masih dalam proses pembangunan.

“Untuk kawasan wisata super prioritas di Kabupaten Lombok Tengah, akses internet BAKTI Kominfo terdapat di 74 lokasi, sementara rencana penambahan ada di 42 lokasi,” ucap Danny. 

Sementara itu, Pengelola Hutan Organik Megamendung, Bogor Yuhan Subrata mengatakan, wisata hutan organik sempat mati suri diawal pandemi, namun sejak tahun lalu, mulai bergeliat lagi. Wisata hutan organik yang dikelolanya saat ini memiliki daya tarik tersendiri bagi para wisatawan nusantara. 

“Setiap harinya sakarang ada 10 hingga 15 orang pengunjung yang datang, ini bagi kami ini cukup besar saat ini meski tidak sebanding saat sebelum pandemic,” jelasnya.

Yuhan berharap, wisatawan nusantara makin banyak yang mencintai dan mengunjungi lokasi wisata lokal, yang pada akhirnya akan menghidupkan perekonomian rakyat di desa wisata. “Mari dukung wisata lokal, jadikan masyarakat lokal jadi tuan rumah di negeri sendiri,” pungkasnya.

Target Sektor Pariwisata Sandiaga

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menargetkan pendapatan devisa di sektor pariwisata tahun 2022 mencapai 470 juta dollar AS sampai dengan 1,7 miliar dollar AS atau setara dengan Rp 6,7 triliun hingga Rp 24,4 triliun (kurs Rp 14.358 per dollar AS). 

“Tahun 2022 ini kita menargetkan jumlah kunjungan wisatwan meningkat sebanyak 100 persen dari tadinya hanya 1,6 juta hingga 1,7 juga, sekarang kita menyasar 1,8 juta hingga 3,6 juta. Nilai devisa pariwisatanya 470 juta dollar AS hingga 1,7 miliar dollar AS,” kata Sandiaga dalam Webinar Tourism & Hospitality Industry Outlook 2022 - "New Normal: Saatnya Bangkit Dari Tidur Pulas", Kamis (20/1/2022). 

Sandiaga optimistis akan pencapaian tersebut karena pada tahun ini akan ada banyak penyelenggaraan event-event international. Seperti misalnya, MotoGP, G20, dan World Conference on Creative Economy (WCCE).

Leave Your Comments