Mendagri Tito Sebut Seni dan Budaya Adalah Soft Weapon Untuk Pelihara Persatuan

Tue 04-Jan-2022 12:09:00 | POLITIK DAN UMUM | Admin
Mendagri Tito Sebut Seni dan Budaya Adalah Soft Weapon Untuk Pelihara Persatuan


Jakarta – Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengatakan seni dan budaya adalah soft weapon (senjata lunak) untuk memelihara persatuan dan kesatuan bangsa. Hal ini disampaikannya saat memberi sambutan dalam acara Press Conference Nasional Is Me! UntukMu Indonesia, Persembahan Putra Putri Indonesia Dalam Rangka Dirgahayu Republik Indonesia ke-76 yang bertajuk Indonesia Tangguh Indonesia Tumbuh. Acara ini berlangsung, Jumat, (20/8/2021). 

Di acara yang berlangsung secara virtual dan diikuti oleh sekitar seribu peserta di aplikasi Zoom dan kanal YouTube Ditjen Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri ini diperdengarkan sebuah lagu bernuansa nasionalisme berjudul "Untuk Mu Indonesia." 
 
Lagu ini adalah sebuah karya yang dipersembahkan bagi bangsa Indonesia dan generasi penerus bangsa untuk mampu memberikan yang terbaik dalam mengisi kemerdekaan sehingga menjadi Indonesia yang Tangguh dan Indonesia yang Tumbuh. 

Lagu karya Bambang Reguna Bukit alias Bams eks Samsons ini dilengkapi video klip yang menceritakan janji putra putri Indonesia dibalut dengan keindahan alam khatulistiwa. 

Menteri dalam Negeri Tito Karnavian dalam sambutannya mengucapkan selamat ulang tahun untuk bangsa Indonesia yang ke-76. "Saya selaku Menteri Dalam Negeri mengucapkan selamat ulang tahun untuk bangsa Indonesia yang ke-76, 17 Agustus 2021 yang baru saja beberapa hari lalu kita rayakan bersama dan masih terasa aura kebanggan dan kebahagiaan kita pada bangsa ini yang telah dapat terus berdiri dalam kurun waktu yang cukup panjang lebih dari 3/4 abad, 76 tahun," ujar Tito. 

Tito yang tampil menarik dengan pakaian tradisional ini selanjutnya menyampaikan beberapa tantangan Indonesia kedepan agar Indonesai tetap survive. "Pada kesempatan yang baik ini yang ingin saya sampaikan adalah, salah satu tantangan kita adalah bagaimana kita menjaga agar bangsa ini tetap survive menjadi satu bangsa yang utuh dalam kerangka NKRI," katanya. 

Disampaikan Mendagri, kita hendaknya jangan menganggap survive-nya bangsa kita adalah sesuatu yang biasa. Dikatakannya, sejarah mencatat ada negara gagal, ada negara pecah, padahal mereka negara besar yang punya kekuatan. 

Ada negara besar sumber daya alam dan sumber daya manusianya, kemampuan militer dan keuangan yang kuat, (tapi) bisa pecah. Sekadar contoh, Tito menyebut Soviet menjadi Rusia dan beberapa negara kecil lainnya. Balkanisasi, Yugoslavia yang pecah menjadi negara-negara yang kecil lainnya.

"Tentu kita tidak ingin mengalami bangsa kita terpecah, karena itu kita perlu merawat persatuan dan kesatuan bangsa, wawasan kebangsaan kita terus dijaga sehingga bangsa kita yang sangat beragam, yang sangat plural, berbeda suku-suku, bahasa, keturunan ras, agama dan lain-lain. Ini justru bisa menjadi kebanggan dan kekayaan bagi bangsa kita dan bukan menjadi perbedaan yang dapat memecah belah bangsa kita," kata mantan kapolri itu.  

Menurut Tito, pengembangan nilai-nilai kebangsaan, wawasan kebangsaan, persatuan dan kesatuan bangsa harus terus dijaga dan dirawat. "Salah satunya adalah melalui jalur seni dan budaya. Seni dan budaya adalah soft weapon (senjata lunak) bagi kita untuk memelihara persatuan dan kesatuan bangsa," jelas Tito.  

Menggelorakan lagu-lagu dan seni-seni lainnya yang dapat memupuk rasa persatuan dan kesatuan bangsa. Lagu, musik sebut Tito adalah salah satu cara yang sangat efektif untuk menjaga itu. Karena lagu, musik disukai hampir semua kalangan. 

"Melalui lagu-lagu, musik akan dapat meresap ke dalam hati sanubari, ke dalam fikiran, dan dapat mempengaruhi rasa nasionalisme bangsa," kata Tito yang saat mengucapkan ini mendekapkan tangan ke dadanya.  

"Pada hari ini ada beberapa lagu yang dipersembahkan dan diciptakan oleh salah satu anak bangsa yaitu Bams beserta kawan-kawan bekerjasama dengan Direktorat Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri beserta rekan-rekan dari kelompok yang peduli atas nasionalisme bangsa kita atau yang menyebut dengan Nasional Is Me," 

“Saya memberikan penghargaan kepada rekan-rekan semua. Semoga dengan kebersamaan ini kita akan memberikan konstribusi dalam rangka untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Menjaga NKRI agar tetap survive meskipun kita menghadapi berbagai cobaan, termasuk ujian pandemi Covid-19," jelasnya. 

"Pandemi Covid-19 ini ujian yang tidak ringan bagi bangsa kita. Tapi justru saya sangat yakin InsyaAllah bisa survive, kita bisa mengatasi pandemi ini dan lahir sebagai bangsa yang lebih kuat lagi," pungkas Mendagri Tito. 


 

Leave Your Comments