Jakarta - PT Angkasa Pura I pastikan layanan kargo di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali tetap berjalan lancar. Belum lama ini muncul kekhawatiran sejumlah perusahaan kargo di Bali mengenai kelancaran proses ekspor impor melalui Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali akibat isu perpanjangan kerja sama pengelolaan gudang kargo yang hanya berlaku enam bulan sehingga mitra operator gudang tidak dapat mengajukan izin usaha tempat penimbunan berikat sebagai syarat dalam pelaksanaan aktivitas ekspor impor.
"Bersama ini disampaikan bahwa saat ini Angkasa Pura I tengah melaksanakan proses seleksi mitra pengelola terminal kargo dan semua proses kargo tetap normal," ujar Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Faik Fahmi, Minggu (25/7/2021).
Seleksi mitra pengelola terminal kargo Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali merupakan bagian dari upaya Angkasa Pura I dalam meningkatkan standar layanan jasa kargo di mana ke depannya layanan kargo di Bandara Bali dapat lebih efektif dan efisien
Sebagai informasi, proses seleksi ini memakan waktu sekitar tiga bulan dimana pengumuman pemenang seleksi baru bisa diumumkan pada Oktober 2021 mendatang dan selanjutnya membutuhkan waktu hingga 3 bulan bagi pemenang seleksi untuk mempersiapkan fasilitas dan transisi operasional dengan mitra eksisting.
Saat ini, terdapat tiga mitra pengelola terminal kargo eksisting di Bandara I Gusti Ngurah Rai, yaitu PT Jasa Angkasa Semesta (JAS) yang izin tempat penampungan sementaranya (TPS) berakhir pada 21 Juli 2021, PT Khrisna Multi Lintas Cemerlang (KMLC) yang izin TPS-nya akan berakhir pada 12 Agustus 2021, dan PT Angkasa Pura Logistik (APLOG) yang izin TPS-nya akan berakhir pada 11 September 2025.
"Terkait kekhawatiran sejumlah perusahaan kargo di Bali yang menilai bahwa kegiatan ekspor impor tidak dapat dilakukan ketika izin tempat penimbunan sementara (TPS) berakhir, kami memastikan bahwa kegiatan ekspor impor dapat tetap dilakukan. Nantinya, untuk barang ekspor dan impor yang memerlukan TPS, maka akan dialihkan ke terminal kargo yang izin TPS-nya masih berlaku, dalam hal ini KMLC dan APLOG," jelas Faik.
Angkasa Pura I memastikan layanan kargo, termasuk layanan ekspor impor, di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali pada masa seleksi dan pascaseleksi mitra pengelola terminal kargo, beroperasi dengan normal dan lancar sehingga perekonomian Bali melalui kegiatan ekspor impor tidak terganggu.
PT Angkasa Pura I adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang memberikan pelayanan lalu lintas udara dan bisnis bandar udara di Indonesia yang menitikberatkan pelayanan pada kawasan Indonesia bagian tengah dan timur.