JAKARTA, MDN-NEWS -- Kementerian Dalam Negeri meluncurkan sebuah lomba inovatif untuk mempersiapkan masyarakat memasuki masa Kenormalan Baru (new normal) di tengah Pandemi COVID-19.
Lomba dengan tema "Penyiapan Tatanan Normal Baru Produktif dan Aman Covid-19" diharapkan diikuti oleh seluruh pemerintah daerah, baik provinsi, kabupaten maupun kota.
Yang dilombakan adalah video yang menggambarkan praktik-praktik maupun simulasi inovatif protokol kesehatan dalam rangka menangani COVID-19 yang telah dijalankan di daerah. Durasi video maksimal 1,5 menit, sedangkan unsur-unsur yang dinilai ialah kesesuaian protokol COVID-19, dapat direplikasi, kekuatan ide, dan kerja sama atau kolaborasi.
Pengiriman video inovasi dibuka pada 1-8 Juni 2020, sedangkan penilaian dilakukan pada 9-12 Juni. Sedangkan pengumuman pemenang diadakan pada 15 Juni 2020.
Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, dalam sejumlah kesempatan menekankan peran penting lomba ini dalam merumuskan protokol kesehatan yang dapat diterima masyarakat dalam memasuki tatanan kenormalan baru.
"Semua bidang bergerak untuk menyusun protokol-protokol agar kita aman dari Covid-19 tapi aktivitas tetap produktif," kata Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, di Jakarta, ketika menjelaskan tentang lomba ini pada 29 Mei lalu,
Secara lebih rinci, Menteri Tito mengungkapkan tujuh tujuan lomba. Pertama, mendorong gerakan nasional membuat dan melaksanakan Protokol COVID-19 dari, oleh dan untuk daerah.
Kedua, membuat kehidupan masyarakat yang produktif.
Ketiga, membuat kehidupan ekonomi dan aktivitas bisnis.
Keempat, prakondisi membua simulasi secara masif oleh pemerintah provinsi, kabupaten atau kota.
Kelima, menyusun langkah conditioning di lapangan yang belum dilakukan pemangku kepentingan.
Keenam, mendapatkan model protokol COVID-19 pada tujuh sektor.
Ketujuh, pencegahan penyebaran COVID-19 melalui protokol kesehatan yang dibuat tiap-tiap pemerintah daerah.
Menurut Ketua BPP Kemendagri, Agus Fatoni, yang juga ketua panitia lomba ini, berbagai upaya strategis untuk menyukseskan kegiatan tersebut sudah dijalankan. Sosialisasi termasuk informasi petunjuk pelaksanaan lomba, sudah disampaikan ke pemerintah daerah melalui berbagai medium dan kesempatan.
Lomba dibagi ke dalam tujuh objek, meliputi pasar tradisional, pasar modern seperti mal supermarket dan mini market, transportasi umum, restoran, hotel, tempat wisata, serta Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP).
"Tujuh sektor ini kita harapkan daerah-daerah membuat simulasi dan protokolnya," ungkap Menteri Tito.
Lebih jauh, Mendagri mengungkapkan bahwa untuk memasuki kenormalan baru, diperlukan tahapan-tahapan persiapan. Tahapan yang paling penting, menurut Mendagri, adalah tahapan prakondisi atau conditioning. Dengan tahapan ini, semua elemen masyarakat disiapkan untuk dapat mengantisipasi dan siap memasuki tatanan kehidupan baru.
Diakui oleh Menteri, bahwa dalam skenario yang dipersiapkan oleh pemerintah, ada juga sistem zonasi, termasuk zona hijau yang ukurannya di antaranya adalah tingkat penularan COVID-19 yang direpresentasikan angka R0/R1. Di sisi lain ada persiapan berdasarkan sektor. Kesemuanya itu, menurut Mendagri, harus secara bersama-sama disiapkan oleh seluruh daerah.
Tujuh sektor yang menjadi objek lomba dipilih karena terdapat di hampir semua daerah. "Pasar tradisional, pasar modern baik mal yang besar atau yang tidak punya mal, ada minimarket, restoran, hotel, kemudian PTSP yang ada pada semua daerah untuk memberikan pelayanan punlik terpadu satu pintu, kemudian tempat wisata dan juga transportasi umum, entah itu bis atau angkot atau mungkin di daerah kepulauan ada yang menggunakan fery," kata Mendagri.
Tujuh sektor tersebut kemudian dikelompokkan pada empat klaster wilayah yaitu klaster Provinsi, klaster Kabupaten, Klaster Kota, dan Klaster Wilayah Perbatasan. Dengan lomba ini, diharapkan tercipta iklim kreatif sekaligus kompetitif di antara pemerintah daerah.
Ada pun tim juri untuk lomba ini akan terdiri dari perwakilan Kemendagri, Kementerian Keuangan, Gugus Tugas Covid-19, Kementerian Pariwisata dan Kementerian Kesehatan.
Kemendagri menyediakan penghargaan bagi pemenang berupa piagam, piala dan dana isentif. Pemenang pertama pada masing-masing lomba akan memperoleh dana insentif sebesar Rp3 miliar, pemenang kedua Rp2 miliar dan pemenang ketiga Rp1 miliar.
Ada pun total alokasi dana untuk lomba ini, mencapai Rp167 miliar.
Ke depannya, menurut Mendagri, sektor-sektor yang dilombakan oleh Kemendagri diharapkan akan diikuti oleh sektor-sektor lain seperti sektor pendidikan atau sekolah, yang nanti akan dikelola sendiri oleh Kementerian Pendidikan dan kegiatan keagamaan oleh Menteri Agama.
"Jadi kita fokus untuk gelombang pertama ini adalah mengenai tujuh sektor ini," kata Mendagri.
Menurut Menteri Tito, kreativitas di daerah menjadi sangat penting dalam lomba ini. Sebab, hasil lomba dapat model aplikatif yang direplikasi dan ditiru oleh daerah lainnya.
Hasil dari inovasi tersebut nantinya akan disosialisasikan lewat media baik media konvesional, termasuk televisi maupun media sosial. Dengan demikian masyarakat mendapat gambaran yang lebih jernih tentang aman dan produktif di masa kenormalan baru (###)