Viral, Di Kampung Terakhir Tato Ini Tradisi Tato Mentawai Kembali Menggeliat

Tue 04-Jan-2022 12:09:00 | POLITIK DAN UMUM | Admin
Viral, Di Kampung Terakhir Tato Ini Tradisi Tato Mentawai Kembali Menggeliat


Jakarta - Tato Mentawai atau Titi adalah jenis tato yang dilukis di atas tubuh Orang Suku Mentawai di kepulauan Mentawai. Tato ini merupakan tato yang sangat unik dan luar biasa karena memenuhi seluruh tubuh, mulai dari kepala sampai kaki. Namun, budaya tato di Mentawai mengalami pasang surut. 

Walau Tato sudah menjadi bagian budaya masyarakat Mentawai, kegiatan merajah tubuh ini sempat mengalami pelarangan. Karena itu, budaya ini hampir mendekati kepunahan. Pelarangan tradisi tato di Mentawai gencar dilakukan Zending Protestan era Kolonial Belanda. Kemudian masif ketika Indonesia merdeka. Sejak 1954, pemerintah Indonesia melarang Arat Sabulungan agama lokal yang dianut Orang Mentawai. Mereka diminta mmeilih agama yang diakui pemerintah. Budaya Mentawai yang dianggap bagian dari Arat Sabulungan juga mengalami pelarangan termasuk merajah tubuh. 

Menurut Teu Takbabalen, banyak saat itu yang ditangkap. "Mereka (aparat) pernah datang ke sini untuk menangkap kami, kami juga lakukan perlawanan adu pendapat dengan polisi. Kalau kami ditangkap siapa yang akan mengolah ladang kami. Kalau kalau kalian tangkap kami, kalian harus kasih makan kami. Mereka tidak jadi menangkap," ujar warga Desa Simatalu itu bererita seputar kenangannya masa lalu saat adanya pelarangan tato dalam sebuah video yang viral di Instagram oleh akun bbcindonesia. 

Kini, budaya ini kembali dilestarikan sebagai bagian dari tradisi masyarakat lokal Mentawai. Dalam video viral itu, terlihat seorang perempuan bernama Teu Jorik sedang menyelesaikan pembuatan tato di bagian kakinya. Ia di kelilingi oleh beberapa anak dan perempuan serta pria dewasa. 

Teu Jorik adalah istri dari Teu Pano Ogoh, seorang tokoh adat dan ahli pengobatan tradisional Mentawai. Keluarga ini bermukim di Desa Simatalu, Pulau Siberut yang menjadi kampung tato terakhir di Kepulauan Mentawai. 

“Tato adalah identitas tradisi orang Mentawai. Tato juga bagian dari pengingat bagi orang-orang Mentawai atas leluhurnya," ujar Viator Simanri Sakombatu.

Viator (33) adalah seorang sipatiti atau seniman tato khas Mentawai dari Pokai, Siberut utara. Dia lebih dikenal dengan nama Bajak Letcu. Dengan alat tato dari kayu yang disebut lilipat patitik, Bajak Letcu beraksi. Dia adalah satu dari sedikit sipatiti yang tersisa kini.

Desa Simatalu, Pulau Siberut, merupakan kampung tato terakhir di Kepulauan Mentawai. Melalui keterampilan tangan Bajak Letcu, kini seolah tradisi tato Mentawai menggeliat tumbuh dari ancaman kepunahan. 

Bagi orang Mentawai, tato merupakan busana abadi yang dapat dibawa mati. Atau dengan kata lain, tato tradisi orang Mentawai hanya menjadi sebuah karya seni selama manusia yang memakainya hidup. Selain itu, tato ini juga berfungsi sebagai alat komunikasi, yaitu untuk menunjukkan jati diri dan untuk perbedaan status sosial dalam masyarakat. 


 

Leave Your Comments