Jakarta - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan, hingga tanggal 9 Mei cakupan vaksinasi telah mencapai sekitar 22 juta dosis dengan kapasitas vaksinasi mencapai 500 ribu per hari. Pemerintah terus meningkatkan laju pelaksanaan vaksinasi COVID-19 yang diberikan kepada masyarakat.
Menkes Budi menyampaikan, setelah sempat terjadi penurunan laju vaksinasi karena adanya penurunan suplai, pada bulan Mei pasokan vaksin guna memenuhi kebutuhan program vaksinasi di Tanah Air kembali mengalir.
“Alhamdulillah dengan bantuan banyak kementerian, Pak Airlangga juga banyak bantu, Pak Presiden banyak bantu, sehingga stok kita akan naik lagi di bulan Mei ini,” ujarnya.
Oleh karena itu, Menkes meminta jajaran pemerintah di daerah untuk kembali mengakselerasi laju penyuntikan vaksin. “Pesan saya ke seluruh aparat di daerah kita mulai menggenjot lagi ya karena jumlah stok vaksinnya sudah cukup. Di bulan Mei sesudah Lebaran segera kita genjot lagi vaksinasinya untuk bisa naik. Kalau bisa kita coba menyentuh satu juta per bulan di bulan Juni,” ujarnya dalam keterangan pers usai mengikuti Rapat Terbatas mengenai Penanganan Pandemi COVID-19 yang dipimpin oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), Senin (10/5), di Jakarta.
Menkes juga menyampaikan apresiasi kepada daerah yang memiliki tingkat vaksinasi yang tinggi terutama bagi kelompok masyarakat lanjut usia (lansia). “Saya terima kasih ke Provinsi Bali, DKI Jakarta, dan Jogja yang relatif sudah tinggi suntikan lansianya, sehingga mereka secara bertahap sudah mulai dibuka untuk suntikan golongan masyarakat umumnya,” ujarnya.
Budi menambahkan, pihaknya akan memberikan tambahan pasokan vaksin bagi daerah-daerah tersebut. “Kami akan memberikan vaksin tambahan supaya mereka bisa cepat menyelesaikan karena lansia itu adalah yang kritikal. Mudah-mudahan ini bisa menjadi motivasi untuk provinsi-provinsi lain segera suntik lansianya segera cepat selesai, karena semakin cepat selesai kita makin segera lebih cepat untuk membuka vaksinasi ini kepada masyarakat umum,” tandasnya.
Semua itu adalah upaya untuk segera mencapai kekebalan komunitas atau herd immunity masyarakat dengan terus meningkatkan laju pelaksanaan vaksinasi COVID-19.
Sebelumnya, Menkes Budi menyatakan Pulau Sumatera, terutama Kota Palembang, Sumatera Selatan menjadi daerah yang paling sering ditemukan kasus mutasi varian baru virus Corona belakangan ini.
Karenanya, Menkes menyatakan pemerintah akan memperketat akses keluar masuk jalur pelabuhan Merak-Bakauheuni. Budi pun mengimbau agar yang ingin masuk maupun keluar Sumatera harus melengkapi dengan tes antigen Covid-19 dan dinyatakan negatif.
"Mutasi virus baru itu banyak kita identifikasi di Sumatera, salah satu masuknya di Palembang, sehingga Bapak-Ibu menjaga orang yang balik lagi dari Sumatera yang masuk sini, itu kalau bisa di swab antigen, supaya kita bisa tahu," kata Menkes di Dermaga Eksekutif Merak, Kota Cilegon, Banten, Minggu (9/5), seperti dilansir dari CNN Indonesia.