Jakarta - Dulu terbuang sia-sia, kini tak ada yang tersisa. Malah dicari diolah sampai pelosok desa. Begitulah perubahan perilaku masyarakat sekarang terhadap cangkang kemiri. Karena, seiring dengan berjalannya waktu, selain untuk memasak, kini arang juga difungsikan untuk bahan kosmetik, obat-obatan dan untuk melakukan kegiatan lainnya.
Dalam sebuah channel YouTube berdurasi 10.38 menit, tampak seorang pria duduk dan berbicara ke arah kamera. Dialah Angelius Wake Kako, Founder arangflores.com. Angelius sebelumnya menyapa audiens dengan kalimat selamat malam semua para pencinta energi baru terbarukan, para pecinta lingkungan yang ramah, para pecinta masa depan .
Sebagai latar belakang pemikiran, Angelius menyebut, Pulau Flores di Nusa Tenggara Timur merupakan pulau dengan penyuplai kemiri terbesar di Indonesia. Sebagai penyuplai kemiri yang merupakan rempah, cangkang kemiri dalam temuannya dari kecil hingga saat ini, cangkang kemiri masih menjadi limbah di kampung- kampung. Oleh sebab itu ia melihat sebenarnya ada potensi ekonomi disana untuk menggairahkan, menumbuh kembangkan limbah cangkang kemiri yang hari ini terbuang di desa-desa, di kampung-kampung di seluruh Pulau Flores Nusa Tenggara Timur menjadi sebuah basis ekonomi baru bagi masyarakat.

"Berkaitan dengan arang cangkang kemiri ini kami melakukan produksi yang begitu masif di seantero wilayah Flores dengan menciptakan komunitas-komunitas anak muda kreatif di kampung-kampung untuk mejadi jejaring besar dari arangflores.com ini," ujarnya.
"Para anak muda ini dilatih untuk bagaimana proses membakar cangkang kemiri yang benar dengan menggunakan tungku-tungku yang tentu kami bangun melalui tanah, bata merah agar kemudian dapat menghasilkan kualitas arang yang bagus untuk kebutuhan pasar, baik domestik maupun pasar internasional," beber Angelius.
Pada proses pembuatan di tungku, para anak muda kreatif di kampung-kampung ini mencari, membeli bahan baku berupa cangkang kemiri sehingga ekonomi masyarakat terbantu dan para anak muda ini melakukan pengolahan dan kami mendistribusikan kepada siapapun orang yang berniat baik untuk peningkatan bauran energi baru terbarukan seperti yang di canangkan oleh Presiden Joko Widodo saat ini.
”Kami sudah melakukan test di labolatoium sucofindo, untuk mendapatkan parameter terkait dengan arang cangkang kemiri yang di produksi oleh arangflores," katanya.
"Kami menemukan khasiat dan manfaat arang ini telah digunakan oleh bebrapa elemen. Bisa untuk kosmetik, bisa untuk Kesehatan karena arang dari cangkang kemiri ini di oleh oleh beberapa buyer kami menjadi karbon aktif untuk kebutuhan Kesehatan, penyaringan air dan lain-lain," tambahnya.
"Pada prinsipnya kami bersedia menyuplai konsisten di angka 250 sampai 300 ton dalam sebulan. Potensi besar, bahan baku melimpah sehingga akan kami sesuaikan dengan apra buyer," kata Angelius mantab.
Arang Flores di provinsi perbatasan negara, NTT, kini menjelma sebagai salah satu produk unggulan daerah perbatasan. Ini sejalan dengan Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) terus mematangkan rencana zona pendukung Pos Lintas Batas Negara (PLBN) untuk dijadikan sebagai kawasan ekonomi. Hal itu disampaikan Kepala BNPP yang juga Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian tentang Program Kegiatan Percepatan Pembangunan Ekonomi pada Kawasan Perbatasan Negara sesuai Inpres Nomor 1 Tahun 2021, di Gedung Nusantara II DPR RI, Jakarta Pusat, Senin (15/3/2021), lalu.
Sebelumnya Presiden Joko Widodo telah mengeluarkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2021 tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi pada Kawasan Perbatasan Negara di Aruk, Motaain, dan Skouw. Ketiga PLBN ini nantinya, diharapkan dapat menjadi role model dalam pengembangan pembangunan ekonomi di kawasan perbatasan.
“Di setiap PLBN ini ada zona inti yaitu dimana adanya kegiatan pos lintas batas keluar masuk, tapi juga ada kawasan pendukung, zona pendukung. Nah zona pendukung ini, Bapak Presiden menghendaki agar dijadikan kawasan ekonomi yang dapat produktif dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di daerah sekitar kawasan PLBN,” kata Mendagri Tito.
“Ada sejumlah langkah yang sudah dilakukan sesuai dengan konsep tersebut, kick off untuk pelaksanaan Inpres ini sudah dilaksanakan oleh Menko Ekonomi dilanjutkan pada waktu yang sama pertemuan dengan rangka sinergi dengan semua Kementerian/Lembaga, yang dilaksanakan pada tanggal 22 Januari 2021, kemudian pertemuan dengan Pemda Kalbar, NTT dan Papua serta pemerintah tingkat II-nya yaitu Kabupaten Sambas, Kabupaten Belu, dan Kota Jayapura tanggal 1 Februari 2021, selanjutnya pertemuan intens dengan Kementerian teknis dalam rangka menyusun rencana aksi Inpres Nomor 1 Tahun 2021 tanggal 5, 6, 11, 18 Februari 2021, ini lebih teknis lagi,” jelasnya.
Pada waktu berbeda, pada saat Kegiatan Gerakan Pembangunan Terpadu Perbatasan (Gerbangdutas) di PLBN Aruk- Sambas, Kalimantan Barat, 9 April 2021 lalu, Sekretaris BNPP Restuardy Daud menjelaskan, Gerbangdutas merupakan kegiatan untuk memperkuat sinergi kementerian dan lembaga serta pemerintah daerah dalam membangun kawasan perbatasan negara secara terpadu.
Arang Flores ini potensi di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Motamasin, Kabupaten Malaka, NTT. Dikutip dari arangflores.com, bisnis arang mulai menggiurkan para pengusaha mikro yang ada di Flores, Nusa Tenggara Timur. Asosiasi pembuat arang dari Flores yang tergabung dalam kelompok usaha ArangFlores kini tengah bergelut dalam bisnis arang. Dalam satu bulannya, arang yang di produksi ArangFlores bisa mencapai ratusan ton yang nantinya arang tersebut akan didistribusikan di pasar domestik dan mancanegara. Arang mempunyai banyak khasiat dan manfaat dalam kehidupan, mulai dari untuk kesehatan, kecantikan dan dalam usaha kuliner pun memerlukan arang untuk mengolah masakan.