Temajuk, Keindahan Pantainya Sangat Membujuk

Tue 04-Jan-2022 12:09:00 | POLITIK DAN UMUM | Admin
Temajuk, Keindahan Pantainya Sangat Membujuk

Sambas - Ada gula ada semut. Pepatah ini layak disematkan kepada Pantai Temajuk di Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat. Pasalnya, destinasi wisata yang satu ini sungguh punya daya pikat. Walau pengunjung belum terlalu banyak, namun potensi pariwisata di Temajuk sangat pantas untuk dipoles menjadi tujuan wisatawan baik lokal maupun mancanegara. 

Herman, seorang pekerja bidang transportasi di Pontianak mengatakan ia sering mengantar tamunya yang berkunjung ke Kalimantan Barat untuk menyempatkan diri menyambangi pantai yang berair jernih dan berpasir putih ini. 

Kami Tim MDN News dari Jakarta berkesempatan mengunjungi pantai yang terletak di Kecamatan Paloh, Kabupaten Sambas ini pada Rabu, 7 April 2021. Temajuk merupakan desa terakhir yang ada di pesisir utara Kalimantan Barat yang bersebelahan dan berbatasan langsung dengan Teluk Melano, Sarawak, Malaysia. Meski punya segudang destinasi berkelas dunia, Temajuk belum sepenuhnya ditunjang dengan infrastruktur yang berstandar global.

Pagi sekitar pukul 9.30 kami dari hotel tempat menginap di Jl Tabrani kecamatan Sambas, berangkat dengan mobil menuju Temajuk. Mobil melaju di jalan mulus ke arah Aruk. Sampai di pertigaan menuju Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Aruk, driver kami mengambil arak ke kiri. Mobil berjalan dengan kecepatan sedang. Sepanjang sisi jalan kami temui rumah-rumah penduduk yang tak padat. Di sekeliling rumah mereka terdapat kebun karet, lada dan tanaman liar hutan. Semakin jauh perjalanan, kami pun menemui ternak warga berupa anjing dan babi. Ya di sini ada beberapa babi yang dipelihara sebagai hewan ternak. Menurut penuturan driver kami yang asli Pontianak, itu adalah babi hasil kawin silang. Babi itu jinak.  

Mobil terus melaju, kebun lada dan karet diseling rumah-rumah walet menghiasi sepanjang sisi jalan. Hari semakin siang. Matahari sambas semakin menyengat. Walau AC mobil kami tetap menyala namun udara dingin sudah mulai tak terasa. 

Perjalanan kami terus melaju di jalan beraspal mulus berbelok dan naik turun. Namun, tak lama kemudian, aspal mulus berganti dengan jalan berkerikil. Mobil mulai berjalan pelan mengikuti irama permukaan jalan. Sekitar satu atau dua kilometer mobil terguncang karena permukaan jalan yang tak rata. Tapi kemudian kami kembali mulai nyaman karena ban mobil mulai menginjak jalan mulus lengkap dengan marka jalan dan cat putih di sisi kiri kanan dan tengah jalan. 

Tak lama kemudian, mobil kembali berjalan di jalan berkerikil dan berbatu. Jalan menurun tajam dan menanjak serta berbatu membuat kami kembali terguncang ke kiri dan ke kanan. Untung driver yang berpengalaman ini cekatan dalam mengendalikan setir. 

Setelah melewati jalan berbatu sekian kilometer, barulah kami sadar bahwa memang jalan ini sedang dalam tahap pengerjaan. Beberapa truk dan alat berat serta beberapa pekerja terlihat sedang mengerjakan jalan. Tebing sisi kiri dan kanan jalan mereka sayat sementara di lain tempat tampak permukaan jalan dipadatkan.

Sementara mobil kami berjalan perlahan, di depan terlihat sepeda motor warga dan pekebun berjalan meninggalkan kepulan debu membubung ke udara. Ya, cuaca panas ini mengeringkan jalan hingga debu mudah terbang tergeser ban sepeda motor.  

Sepanjang perjalanan, terlepas dari lebih dan kekurangan, alam di Sambas ini sangat menawan. Kehijauan rerimbun pohon mampu mendamaikan pandangan mata kami orang Jakarta yang setiap hari jarang sekali menyaksikan keindahan ini. 

Singkat cerita, kami sampai di Pantai Temajuk. Memasuki gerbangnya, kami sudah terpana melihat suguhan keindahan. Ketika turun dari mobil dan menginjakan kaki di lahan parkir pantai, terasa lelah di perjalanan terobati. Sungguh, rasa lelah di perjalanan terbujuk oleh rayu Pantai Temujuk. 


Bersambung......

Leave Your Comments