TP PKK Pusat Dorong Keluarga Berdaya ala Petani Milenial

Tue 04-Jan-2022 05:09:00 | TP-PKK | Admin
TP PKK Pusat Dorong Keluarga Berdaya ala Petani Milenial

Jakarta - Di era pandemi Covid 19 ini tak semua sektor usaha terkena dampaknya, pertanian adalah salah satu sektor usaha yang paling mampu bertahan, bahkan mengalami pertumbuhan. Tercatat, pertanian tumbuh besar 16,24% disaat sektor lain mengalami penurunan. Informasi ini mencuat dalam Webinar dengan tema “Keluarga Berdaya Ala Petani Milenial di Era Pandemi Covid-19” yang diadakan oleh Direktur Jenderal Bina Pemerintahan Desa (Dirjen Pemdes) Kementerian Dalam Negeri.

Webinar yang diadakan Senin, 22 Maret itu berlangsung sangat meriah. Narasumber adalah yaitu Sandi Octa Susila Dita Petani Millenial (CEO Mitra Tani Parahyangan), Dr. Idha Widi Arsanti, SP, MP (Kepala Pusat Pendidikan Pertanian Kementerian Pertanian) dan Riza Azyumarrida Azra (Duta Petani Millenial CEO Rumah Mocaf).

Peserta TP PKK provinsi, kabupaten kota seluruh Indonesia dengan jumlah peserta pada zoom sebanyak 1000 orang, chanel youtube TP PKK pusat 1.571 viewers dan channel youtube TV Bina Pemdes 310 viewers.

Idha Widi Arsanti menyampaikan bahwa pertanian merupakan sektor yang paling bertahan dalam masa pandemi Covid-19 dengan tumbuh besar 16,24% disaat sektor lain mengalami penurunan. Sumber data dari SUTAS BPS 2018 jumlah petani 33,4 juta (2,7 juta millenial dan 30,4 juta non millenial). Petani milenial merupakan orang yang profesional, mandiri, berdaya saing dan berjiwa wirausaha. Kementan memiliki program petani milenial melalui pendidikan vokasi, pelatihan vokasi dan bimtek, demplot; dan insentif.

Sementara itu, Sandi Octa (CEO Mitra Tani Parahyangan) menyampaikan bahwa mayoritas perekonomian masyarakat Indonesia bergerak disektor pertanian. Mitra Tani Parahayangan bekerja sama dengan Telkom dalam memanfaatkan Big data sehingga pemantauan dapat dilakukan melalui aplikasi sistem informasi untuk melihat kondisi di lapangan saat bertani.

Selanjutnya, Riza Azyumarrida Azra (Duta Petani Millenial CEO Rumah Mocaf) melalui daring menyampaikan Impor gandum Indonesia mencapai 8,10 juta ton atau naik sekitar 8% dari tahun lalu sebanyak 7,48 juta ton. Impor gandum mengalami kenaikan 14,5% sebanyak 18,8 juta ton. Ekosistem rumah mocaf melalui kerja kolaborasi demoktarisasi ekonomi, menghubungkan petani singkong, dan pengrajin mocaf. Dampak setelah rumah mocaf yaitu kenaikan harga, bertambahnya lahan, naik kesejahteraan dan Integrated farming zero waste dan Pasar meningkat ke lokal dan internasional.

“Peran anak muda untuk branding, pemasaran dan kemasan. Kuncinya adalah kolaborasi antara ibu-ibu PKK dan anak muda,” kata Riza.

Dirjen Pemdes Kementerian Dalam Negeri, Yusharto Huntoyungo mengatakan akan menindaklanjuti. “Melihat minat yang tinggi dari peserta direncakan ditindak lanjuti dengan kerjasama TP PKK dengan para narasumber untuk membentuk kader PKK di desa dengan basis agricultur,” ujarnya.

Leave Your Comments