Tito Ajak Camat Sosialisasikan Covid-19

Tue 04-Jan-2022 12:09:00 | PRESS RELEASE | Admin
Tito Ajak Camat Sosialisasikan Covid-19

Dalam kunkernya ke kantor Walikota Depok, Senin (4/5) yang dihadiri Walikota Depok dan perwakilan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) Tito mengajak semua Camat di Depok mengkampanyekan pencegahan penularan Covid-19 ke masyarakat.

Kampanye ini penting karena Tito yakin masyarakat banyak yang belum paham tentang Covid-19. Terlebih dari 11 kecamatan di Kota Depok semua masuk zona merah. Ditambah pula, 56 dari 63 kelurahan di Depok masuk zona merah. Itu artinya belum semua masyarakat paham tentang apa itu Covid-19.

“Jangankan masyarakat umum, kita sendiri belum tentu paham tentang Covid-19 dan penyebarannya. Dengan memakai masker kita membawa sesuatu kehidupan baru. Selain masker kita juga diharuskan sering-sering mencuci tangan. Karena ada tiga pintu masuk penularan, yaitu hidung, mulut dan mata, maka setelah keluar rumah kita harus cuci tangan sebelum menyentuh wajah,” jelas Tito.

Selain menggunakan masker dan rajin mencuci tangan, maka diperlukan juga jaga jarak minimal dua meter antara orang yang satu dengan yang lain. Kerumunan adalah hal yang rawan terjadinya penularan secara massif. Oleh karenanya, Tito mengapresiasi MUI setempat yang selama Pandemi masih berlangsung membuat Fatwa agar vtidak melaksanakan shalat berjamaah di masjid. Karena Depok adalah kota yang sangat relijius dan kehidupan masyarakat umumnya tidak terlepas dari masjid.

Bahaya lain dari Covid-19 juga diungkap Mendagri Tito, orang yang terjangkit Covid-19 karena memiliki kekebalan tubuh yang prima bisa jadi tidak memiliki gejala sakit, tapi Covid-19 yang ada dalam dirinya bisa menular ke orang lain yang tidak semuanya memiliki kekebalan tubuh seperti dirinya. Orang yang tidak kebal dirawat ke rumah sakit, Sebagian bisa sembuh dan Sebagian lainnya meninggal dunia.

Tito juga menjelaskan, PSBB itu tingkat penanganannya lebih rendah dari Lockdown atau karantina wilayah yang sama sekali tidak membolehkan masyarakat beraktivitas di luar rumah. Semua harus berada di rumah. Sedangkan PSBB masih memungkinkan masyarakat membuka warung atau pergi ke pasar dengan persyaratan yang ketat.

Tito berharap semua camat di Kota Depok menjadi penggerak gotong royong masyarakat dalam mencegah penularan Covid-19. "Semua negara sudah menggunakan terminologi perang dalam menghadapi Covid-19. Maka saya berharap para Camat menjadi komandan lapangan dalam mengatur strategi perang melawan Covid-19 di wilayahnya," ajak Tito.

Tito juga menjelaskan berdasarkan informasi dari berbagai sumber terpercaya, kekuatan Covid-19 ada di percepatan penularan dan membahayakan, karena langsung menyerang sistem pernafasan. Namun informasi itu, ujar Tito, belum tersosialisasi dengan baik ke masyarakat.

Selanjutnya perlu menggerakkan masyarakat agar saling bergotong royong memutus mata rantai penularan, dengan cara wajib mengenakan masker. Tito menganjurkan, penggunaan masker N95 lebih baik untuk tenaga medis, sedangkan masyarakat bisa menggunakan masker kain yang terbukti mampu mencegah penularan lebih dari 80 persen

Leave Your Comments