JAKARTA, 06-12-2020. Semakin mendekati hari H, legitimasi Pilkada Serentak 9 Desember 2020 semakin kuat. Antusiasme masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya terus meningkat.
Hal ini tampak dari hasil survei terbaru Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) yang dirilis hari ini (6/12/2020) di Jakarta. Menurut survei tersebut, sebanyak 92 persen pemilih terdaftar dari 91 persen warga yang tahu di daerahnya akan dilaksanakan Pilkada menyatakan siap dan akan ikut menggunakan hak pilihnya pada Pilkada Serentak 9 Desember mendatang. Ini berarti sekitar 83 persen dari populasi di 270 provinsi, kabupaten/kota yang akan menggelar Pilkada.
Jumlah ini merupakan yang tertinggi bila dibandingkan dengan hasil survei SMRC sebelumnya, cermin meningkatnya kesiapan pemilih. Tidak sekalipun terjadi kecenderungan penurunan kesiapan pemilih dari empat kali survei yang dilakukan SMRC.
Pada survei yang dilakukan pada 7-10 Oktober, hanya 82 persen calon pemilih yang menyatakan akan menggunakan hak pilihnya. Pada survei 14-17 Oktober meningkat menjadi 86 persen.
Pada survei 20-24 Oktober meningkat lagi menjadi 91 persen. Terakhir, survei 18-21 Novmber 2020 atau sekitar dua pekan sebelum survei dilakukan, kesiapan pemilih mencapai angka 92 persen.
Menurut Direktur SMRC, Deni Irvani, survei terbaru tersebut dilaksanakan pada 18-21 November melalui wawancara telepon dengan jumlah responden 1.201 orang. Responden dipilih secara random dengan margin of error survei sekitar 2,9 persen.
Pada survei terakhir ini, hanya delapan persen dari pemilih yang mengatakan tidak akan ikut memilih dengan alasan takut tertular atau menularkan virus Corona (3,04 persen), Pilkada tidak penting (2,24 persen), tidak ada calon yang meyakinkan (2,16), dan alasan lainnya (0,4 persen).
Mengingat alasan utama pemilih untuk tidak datang ke TPS adalah kekhawatiran akan tertular dan menularkan virus Corona, tampaknya penerapan protokol kesehatan di hari H harus menjadi perhatian serius. Mencegah terjadinya kerumunan, Satpol PP dibackup oleh TNI Polri tampaknya harus `all out` mengamankan TPS.
SMRC juga memberikan catatan bahwa dari pengalaman survei selama ini, proporsi warga yang benar-benar datang ke TPS pada hari-H biasanya lebih rendah dibanding yang mengaku akan ikut memilih (VC)