BNPP Rangkul Pegiat Medsos Milenial Kenali Pengelolaan Perbatasan Negara

Tue 04-Jan-2022 12:09:00 | POLITIK DAN UMUM | Admin
BNPP Rangkul Pegiat Medsos Milenial Kenali Pengelolaan Perbatasan Negara

JAKARTA, 20-10-2020. Generasi milenial perlu mengenal wilayah perbatasan secara komprehensif serta rencana pengembangannya, termasuk program Pusat Kegiatan Strategis Nasional (PKSN).

Oleh karena itu Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) Kementerian Dalam Negeri, baru-baru ini menyelenggarakan Workshop Publikasi Perbatasan bekerjasama dengan Bakohumas Kemenkominfo. Workshop tersebut mengambil tema "Pengelolaan Batas Wilayah Negara dan Kawasan Perbatasan Thn 2020-2024."

Workshop Publikasi Pengelolaan Perbatasan di PLBN Motaai, NTT yang melibatkan pegiat media sosial milenial dengan pembicara,  Bakohumas Kemenkominfo, Slametta Sembiring, Sekretaris BNPP Suhajar Dewantoro, Staf Khusus Mendagri Bidang Politik dan Media, Kastorius Sinaga, Vice President IBS/Putri Indonesia Bidang Lingkungan 2019 Jolene.

Workshop tersebut dilaksanakan di ruang serbaguna Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Motaainc Belu yang juga melibatkan jajaran PLBN Wini (Timor Timut Utara) dan PLBN Motamasin (malaka) diikuti oleh para pegiat sosial milenial, di antaranya tim Institute for Border Studies-Millennial Think Tank (IBS-MTT) yang terdiri dari Jolene Marie Rotinsulu (Putri Indonesia Lingkungan 2019, Miss International Indonesia 2019), Stephanie Cecilia (Aktris, Putri Indonesia DKI Jakarta 2020), Kavin Arsshiddiqie (Aktor, Abang None Jakarta 2018), dan Harsen Roy Tampumori (Presiden IBS-MTT. Selain itu workshop juga diikuti oleh pejabat Humas K/L (Kemenaker, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kemenkominfo) Humas BP Batam, jajaran OPD perbatasan Pemkab/Pemprov, dan jajaran fungsional PBLN Motaai, Wini dan Motamasin.

"Dengan kehadiran para pegiat medsos milenial, ditargetkan sekitar 1,5 juta netizen yang terdata sebagai jaringan follower mereka di medsos mengikuti acara tersebut," kata Staf Khusus Menteri Dalam Negeri bidang Politik dan Media, Kastorius Sinaga, dalam keterangan tertulisnya hari ini (20/10/2020).

Lewat acara tesebut, kata Kastorius, generasi milenial mendapatkan informasi dalam bentuk videoclip, liputan lapangan dan foto-foto perbatasan yang disiarkan secara berkala selama tiga bulan ke depan.

Acara workshop diisi dengan mengunjungi wilayah perbatasan. "Kami telah meninjau ke lapangan lokasi potensi ekonomi di Kab. Belu antara lain Peternakan Sapi Sonis Laloran, Industri Meubel Jati, Pertanian Jagung di Fatuketi, Pertanian Bawang di Kabuna, dan Galeri Tenun Atambua," kata Kastorius.

Selama kegiatan workshop, para pegiat media sosial secara aktif mempublikasikan rangkaian kegiatan, potensi daerah yang dikunjungi, dan hal-hal lainnya yang menarik untuk dibahas dalam perspektif generasi millenial. Publikasi dilakukan melalui media sosial Instagram; masing-masing.

Dalam mempublikasikan foto/dokumentasi, para pegiat media sosial menyertakan narasi pendukung, yang diperoleh berdasarkan wawancara langsung dengan Perwakilan Organisasi Perangkat Daerah terkait, yang ikut mendampingi rombongan.

Salah satu contoh narasi yang dipublikasikan oleh peserta adalah tentang lahan pertanian Fatuketi yang sangat tergantung pada curah hujan. Lahan ini sempat tidak produktif selama 4 tahun terakhir karena rendahnya curah hujan. Namun berkat keberadaan Bendungan Rotiklot yang diresmikan Presiden Joko Widodo pada tanggal 20 Mei 2019, lahan Fatuketi tahun ini mulai bisa dialiri air, dan ditanami Jagung.

Workshop tersebut diisi pula dengan diskusi atas materi yang disampaikan oleh para pembicara, yakni Sekretaris BNPP, Suhajar Dianto, Staf Khusus Mendagri Bidang Politik dan Media, Kastorius Sinaga, Kabahumas Menkominfo dan Vice President IBS, Jolene Marie Rotinsulu. (VC)

Leave Your Comments